COP Siapkan Pusat Rehabilitasi-Reintroduksi Orangutan


Art and Information - World. Centre for Orangutan Protection (COP) mulai menyiapkan pusat rehabilitasi-reintroduksi orangutan di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pertengahan tahun ini, tempat tersebut sudah mulai dibuka.

Hal itu diungkapkan Hardi Baktiantoro selaku Principal COP, Kamis (21/2/2013). Menurut dia, tempat seluas 50 hektar itu nantinya sanggup menampung 50 orangutan. Ini akan menjadi tempat rehabilitasi orangutan kedua di Kaltim setelah Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Menurut Hardi, konflik antara manusia dan orangutan, terutama sebagai dampak dari konversi lahan, masih terjadi. Di sisi lain, pusat penyelamatan satwa, telah melebihi kapasitas. Saat ini pun, 15 orangutan sudah berada dalam daftar tunggu COP.

"Saat ini tengah dilakukan persiapan-persiapan. Masih proses ganti rugi lahan. Yang hendak kami pakai itu adalah hutan milik masyarakat. Setelah urusan ganti rugi lagan selesai, kami masih menyelesaikan perizinan. Ini yang butuh waktu lama, meski pembangunannya cepat. Target COP, pertengahan tahun tempat itu bisa dibuka," tutur Hardi.

Pembangunan tempat rehabilitasi-reintroduksi orangutan merupakan bentuk dukungan COP terhadap konservasi satwa. Pada 4 Februari 2013, juga ditandatangai nota kesepahaman (MoU) kerja sama perlindungan orangutan, khususnya sub spesies Pongo pygmaeus morio , oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim dan COP. (Source: Kompas.co)

No comments

Thursday, February 21, 2013

COP Siapkan Pusat Rehabilitasi-Reintroduksi Orangutan


Art and Information - World. Centre for Orangutan Protection (COP) mulai menyiapkan pusat rehabilitasi-reintroduksi orangutan di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pertengahan tahun ini, tempat tersebut sudah mulai dibuka.

Hal itu diungkapkan Hardi Baktiantoro selaku Principal COP, Kamis (21/2/2013). Menurut dia, tempat seluas 50 hektar itu nantinya sanggup menampung 50 orangutan. Ini akan menjadi tempat rehabilitasi orangutan kedua di Kaltim setelah Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Menurut Hardi, konflik antara manusia dan orangutan, terutama sebagai dampak dari konversi lahan, masih terjadi. Di sisi lain, pusat penyelamatan satwa, telah melebihi kapasitas. Saat ini pun, 15 orangutan sudah berada dalam daftar tunggu COP.

"Saat ini tengah dilakukan persiapan-persiapan. Masih proses ganti rugi lahan. Yang hendak kami pakai itu adalah hutan milik masyarakat. Setelah urusan ganti rugi lagan selesai, kami masih menyelesaikan perizinan. Ini yang butuh waktu lama, meski pembangunannya cepat. Target COP, pertengahan tahun tempat itu bisa dibuka," tutur Hardi.

Pembangunan tempat rehabilitasi-reintroduksi orangutan merupakan bentuk dukungan COP terhadap konservasi satwa. Pada 4 Februari 2013, juga ditandatangai nota kesepahaman (MoU) kerja sama perlindungan orangutan, khususnya sub spesies Pongo pygmaeus morio , oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim dan COP. (Source: Kompas.co)

No comments:

Post a Comment